~*~ Sandaran ~*~

Menjadi hal yang wajar dalam kehidupan tuk saling tolong menolong satu dengan yang lain. Sering juga manusia dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan kita tidak dapat hidup sendiri sehingga butuh peran serta orang lain.

Tentu dalam hal ini adalah tolong menolong dalam hal kebaikan seperti termaktub dalam penggalan Al Quran surat Al Maa'idah ayat 2

".........Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

Pernahkah kita di posisi sedang mengharapkan bantuan dari orang lain? Aku kira semuanya pernah mungkin hanya kadar sangat penting atau tidaknya saja yang membedakan. Katakanlah kita dalam posisi sangat membutuhkan bantuan orang lain, nah di sinilah ada kegelisahan yang terlintas dalam benakku.

Terkadang dalam posisi demikian kita akan berfikir siapa yang akan menolong kita nanti. Kita akan mengerucut pada nama-nama orang yang sekiranya hanya mereka bahkan hanya dia yang mampu menolong kita. Di situlah pergolakan batin itu terjadi.

Pergolakan antara aktivitas hati dan realitas kehidupan yang sedang terjadi. Jika salah sedikit bagiku ini sangatlah fatal, apa itu? Ketika di dalam hati ini sudah tertanam hanya orang yang menurut akal fikiran kitalah yang mampu menolong. Hal itu akan mendorong penyandaran harapan hanya kepada manusia. Hati menjadi lupa akan adanya Dzat Yang Maha Kuasa.

Benak ini teringat akan suatu nasihat beberapa tahun silam dari seorang sahabat. Jika kita menginginkan sesuatu sampaikanlah dulu kepada Alloh ajukan permintaanmu. Benar seharusnya sandaran akan harapan dalam hati itu mesti senantiasa kita sandarkan pada Alloh swt bukan kepada yang lain.

Ikhtiar dalam mencari solusi itu tentu harus kita lakukan karena itu ranah yang harus dijalankan dalam rangka memenuhi kaedah hukum sebab akibat namun aktivitas dalam hati ini tetaplah dalam ranahnya yaitu menyandarkan harapan pertolongan dari Alloh karena bisa jadi Alloh akan menurunkan pertolongannya melalui jalan yang tidak kita sangka, bukan justru kepada manusia bahwa hanya dia seorang yang mampu menolong hal itu justru seoalah-olah kita melupakan Alloh sebagai Dzat Yang Maha Agung. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Komentar

  1. Bersandar kepada sesama sering menimbulkan kekecewaan, karena memang semua orang punya keterbatasan. Orang sering terbalik, meminta pertolongan kepada sesama dulu baru kalau sudah frustasi datang kepada Alloh. Seharusnya kita langsung menghadap Alloh manakala segala persoalan hidup datang. *ngaca Mak...!

    BalasHapus
    Balasan
    1. leres Mak.. terkadang diri yg lemah ini juga masih seperti itu, harusnya mengadu ke Alloh mencurahkan isi hati yg lagi gundah gulana. Termasuk dalam pencarian kisah ya Mak..

      Hapus
    2. Ini....
      *** sodorkan kaca buat Mak sama kang topek

      Hapus
    3. Kaca nya siapa tuh yg di bawa

      Hapus
    4. Mak tadi aq ngaca ada gambar cowok cakep ^_^

      Hapus
    5. haha... barang murah cepet laku, barang mahal emang sih agak lama lakunya hanya orang2 beruntung yang bisa mendapatkannya ^_^

      Hapus
  2. Semoga selalu bersandar kepada Allah baik di waktu terjepit maupun tidak terjepit. #sokbijakdehaku

    BalasHapus
  3. selain Allah,, sandaran utama sy ibu dan bapak....
    udah wisuda kek gini tp apa2 tetep minta saran Ibu,hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo saran dari orang lain mah itu perlu apalagi orang tua kita

      Hapus
  4. Sandaran hati...Letto banget @__@

    "Ikhtiar dalam mencari solusi itu tentu harus kita lakukan karena itu ranah yang harus dijalankan dalam rangka memenuhi kaedah hukum sebab akibat "

    Well, segeralah beraksi nak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu kunjungan baliknya :v

      Hapus
    2. Segera beraksi deh Bu....
      Ada makanan apa disana kalo kunjungan :p

      Hapus
    3. ada siomay sama es kuwut...

      Hapus
    4. Mau mau....tambah surabi ya ^_^

      Hapus
  5. Jadi ingat wasiat tentang merahasiakan penyakit yg diderita paling gak sampai 3 hari. Umar bin khattab ya? Yo gak seh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tau ungkapan siapa yg 3 hari itu.. tapi emang alangkah baiknya jika kita mengadukan segala sesuatu pada Alloh

      Hapus
    2. Aku lali, bukan ungkapan tapi kisah.

      Hapus
    3. Menyembunyikan penyakit, perasaan duka, sedekah. Senyap, koyok intel.

      Hapus
  6. Bener banget kang
    Karena masih butuh pertolongan dan sandaran itulah kita sadar kalau kita lemah, dan sebaik baik pemberi pertolongan dan tempat bersandar hanyalah Allah SWT....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Cak.. kita sebagai manusia yg lemah tentu membutuhkan pertolongan dr Alloh swt

      Hapus
  7. Siapa yang bersandar pada Allah tentu ga akan pernah kecewa..

    BalasHapus
  8. apapun masalahnya Allah tempat bersandar yang paling tepat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti apapun makanannya minumnya air putih ^_^

      Hapus
  9. Saya selalu salut lho masuk sini ... selalu ada tulisan2 yang singkat tapi dalam ... dan membuat makjleb .... jempol deh buat kakak Topics ^^

    BalasHapus
  10. pada Allah-lah sebaik-baik pengharapan. Karena Allah-lah yang Maha Kuasa. Jika berharap pada orang ntar banyak kecewa ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup kanda.. Barakallohu fik

      Hapus
    2. Tapi baik juga lho punya "sandaran hati". Pakai tanda kutip ya alias istri :D

      Hapus
    3. asik tuh mau donk sandaran hati yang itu ^_^

      Hapus
  11. Akan tetapi Allah tidak mungkin menolong secara langsung melainkan dengan perpanjangan tangan makhluknya. Sudah sepatutnya kita selalu sadar bahwa semua pertolongan yg kita dapatkan itu datangnya dari Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mas edi, ikhtiar tetap harus di lakukan

      Hapus
  12. Menolong lah karena ikhlas bukan karena megharapkan imbalan, semoga masih ada orang seperti ini ya, sesungguhnya pertolongan hanya berpusat dariNYA melalui manusia sebagai perantaranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga aamiin. Iya mbak semoga jg kita termasuk orang2 sbgai perantara dalam kebaikan

      Hapus
  13. Semoga kita selalu bersandar pada Allah SWT. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. آمين wuih malam amat teh baru pegang lapy nih sepertinyaaa nunggu faras dan fayda tidur dulu yaa ^_^

      Hapus
  14. dan selalu berprasangka baik kepada allah ta'ala ^_^

    BalasHapus
  15. aku juga pernah dalam posisi membutuhkan sandaran. Bisa dikatakan dalam titik nadzir, dimana orang lain nggak menganggap kita ada. Rasanya nggak enak banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oo gitu yo mas sob, tapi aq yakin mas sob mah mampu segera bangkit tuh buktinya tetep exist nge-blog ^_^

      Hapus
  16. tiada sandaran kecuali kepada ALLAH semata, karena sandaran yang ada di dunia fana hanyalah bersifat semu belaka,.,,sementara dan sesudahnya kemudian sirna ditelan waktu, namun ALLAH tidak kan berubah...tetap menjadi sandaran yang abadi hingga hari akhir kehidupan...... salam :-)

    BalasHapus
  17. Saya sepakat, siapapun pasti membutuhkan orang lain dalam banyak urusan, karena kita adalah makhluk sosial. Lebih dari itu, kita juga harus menyadari bahwa tidak semua orang bisa kita buat sandaran untuk kebutuhan dan kepentingan yang kita alami. Karena setiap orang dengan pikiran dan tabiatnya masing-masing. Ini karena saya sendiri pernah mengalaminya ketika sangat-sangat membutuhkan ternyata harapan yang hanya disandarkan pada orang yang kita kira bisa mengatasi permasalahan kita ternyata mendatangkan kekecewaan. Dan ini memberikan hikmah, ternyata dibalik itu semua Alloh Ta'ala memiliki maksud lain yang sebelumnya tidak saya sadari.
    Jadi inilah yang menjado salah satu cambuk dalam hati saya, agar jika mengalami sebuah permasalahan, pada saat itu juga kita sandarkan bahwa semua itu adalah kehendak Alloh Ta'ala untuk menguji kita, apakah kita mampu bersabar ato sebaliknya. lalu berikhtiar, berdo'a dan diakhiri tawakal.

    Postingan Kang Topik selalu menyiram penuh kesegaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah makasih tambahannya yang luar biasa Pak Ies ^_^

      Hapus
  18. sesunguhnya sandaran yang paling baik itu Allah mas, sudah benar-benar sudah merasakannya. Dikala buuth manusia lain sebagai sandaran, ternyta kita punya Allah, bisa bertemu kapanpun kita mau.. sungguh bersuaan denganNya itu mengasyikkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener Bang.. sungguh mengasyikan jika kita sudah bisa merasakan asyik nya

      Hapus
  19. Postingan yang menyegarkan dan mengingatkan kita akan sebuah arti kalau kita itu tidak boleh berpangku tangan atau pun berharap kepada manusia yang terlalu berlebihan. Dan bersikap sewajarnya kepada sesamnya itu lebih mengenakan dari pada harus menghandalkan, karena kita tidak tahu batas kemampuan dan niatan orang tersebut yang sebenarnya. Jadi lebih mengasyikan bila kita bersandar kepada yang Maha Kuasa yaitu Alloh ya Kang.

    Terimaksih sudah mengingatka tentang hal ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 Pak Indra.. makasih atas tambahannya

      *Salim*

      Hapus
  20. Wuuiihhh... Makjlebb tenan iki... Setuju bgt cuma Allah tnp bersandar yg paling sakti sekaligus nyaman :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer