~*~ Ruwet ~*~
Tak dipungkiri lagi arus kepadatan di perkotaan kian terasa dengan sumpeknya namun itulah realitas yang memang terjadi di sekitar kita. Hal itu tentu berbanding lurus dengan semakin banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan.
Tingginya pengguna jalan tentu sudah identik dengan kemacetan, apalagi jalan yang tersedia dirasa kurang dalam memenuhi arus kepadatan kendaraan yang melewatinya. Apalagi kalau di jalan itu tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya bisa dibayangkan mesti ruwet bin amburadul.
Tingginya pengguna jalan tentu sudah identik dengan kemacetan, apalagi jalan yang tersedia dirasa kurang dalam memenuhi arus kepadatan kendaraan yang melewatinya. Apalagi kalau di jalan itu tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya bisa dibayangkan mesti ruwet bin amburadul.
Sederhana saja misal di suatu perempatan yang tidak ada lampu merah (kuning hijau di langit yang biru #eh ) dimana arus kepadatan pengguna jalan tersebut sangat padat tentu akan membuat keruwetan yang terjadi. Hampir bisa dipastikan pada kondisi seperti itu kebanyakan orang ingin saling mendahului, ruwet.
Tidak jauh beda dengan kehidupan yang sedang kita jalani ini seandainya tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya maka sungguh hinalah hidup ini. Hidup akan diwarani dengan ketidakadilan yang merajalela, ruwet bin amburadul.
Dalam menjalani hidup ini setidaknya ada 3 (tiga) hal aturan yang mestinya diterapkan dalam kehidupan ini agar bisa berjalan dengan baik.
1. Aturan yang kita tanamkan dalam diri sendiri, sebagai kontrol atas apa yang kita lakukan yaitu keimanan yang ada dalam diri ini, maka dengan itu alangkah baiknya jika kita senantiasa belajar tuk menuju kearah yang lebih baik.
2. Kontrol dari masyarakat sekitar, saling nasihat menasihati antar anggota masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang tertata dengan rapi dan menjadi umat yang terbaik.
3. Kontrol negara tentu ini sangat penting karena negara punya peran besar dalam membentuk peradaban umat manusia. Negara yang akan menerapkan keadilan ditengah-tengah masyarakat.
Tentu dari 3 kontrol itu semua bersumber dari Dzat yang Maha Kuasa yakni Alloh swt sehingga kehidupan ini penuh akan keberkahan.
Tidak jauh beda dengan kehidupan yang sedang kita jalani ini seandainya tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya maka sungguh hinalah hidup ini. Hidup akan diwarani dengan ketidakadilan yang merajalela, ruwet bin amburadul.
Dalam menjalani hidup ini setidaknya ada 3 (tiga) hal aturan yang mestinya diterapkan dalam kehidupan ini agar bisa berjalan dengan baik.
1. Aturan yang kita tanamkan dalam diri sendiri, sebagai kontrol atas apa yang kita lakukan yaitu keimanan yang ada dalam diri ini, maka dengan itu alangkah baiknya jika kita senantiasa belajar tuk menuju kearah yang lebih baik.
2. Kontrol dari masyarakat sekitar, saling nasihat menasihati antar anggota masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang tertata dengan rapi dan menjadi umat yang terbaik.
3. Kontrol negara tentu ini sangat penting karena negara punya peran besar dalam membentuk peradaban umat manusia. Negara yang akan menerapkan keadilan ditengah-tengah masyarakat.
Tentu dari 3 kontrol itu semua bersumber dari Dzat yang Maha Kuasa yakni Alloh swt sehingga kehidupan ini penuh akan keberkahan.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Terjemahan QS; Ali 'Imran;110)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?
(Terjemahan QS : Al Maa'idah;50)
Hidup yang tak teratur seperti perempatan yang tak ada lampu merah tapi padat kendaraan | Ruwet.
Keadaan sudah ruwet kang, jangan sampe pikiran juga jadi ruwet....
BalasHapusSemangat pagi...
siyaaap cumungud Cak Rd,
HapusBenar mas, ruwet skali jika hidup tanpa aturan..
BalasHapusiya terasa amburadul bangeets deh
HapusSudah ruwet main potong lagi, bener bener tambah ruwet.
BalasHapusmakin ruwet bin mumet ^_^
HapusRuwet mana sama mencari kisah?
BalasHapusPencarian kisah itu masuk dalam suatu episode kehidupan Mak perlu aturan juga biar ga ruwet.. ^_^
HapusSelamat pagi, Semangat lagi, topics! :D
BalasHapusSemangat Pagi Kak Anggi.. tambah fresh aja nih ^_^
Hapuspagi-pagi baca postingan ruwet.
BalasHapusmenyesal sekali baca postingan ini :p
#haha becanda mas :Dv
Kak Pita bisa ajaaa ^_^
Hapuswah menyesal makanya baru maen kesini setelah sekian lama hehe
iya nih. sudah lama sekali ngga mampir-mampir ke sini.
HapusDisuguhin apa nih pagi ini?
surabi mau? 5 porsi kalau habis dibayarin kalo ga bayar sendiri...
HapusSleeping bag nya mana Pita?
HapusMasih ingat aja nih emak nya
Hapusmas topik belum transfer mak, jadi belum bisa pita kirim :D
Hapusayo mas, lekas ditransfer tah.. ojo lali.. ojo turu.. haha
Tenang Mak.. enaknya transfer sekalian tepe2 ye Mak ^_^
Hapustau juga tuh ojo lali ojo turu... buka kamus dimana
Ajak emak kalau tepe-tepe ke tempat Pita ya...
Hapustenang Mak... minta naik andong opo sapi bajak sawah?
Hapushayo sini sini. ke Bandung mumpung musim penghujan jadi enak minum bajigur atau bandrek sama surabi durian #waaaaah
Hapustapi tetep, yang traktir itu ya mas topik, mak. jadi emak boleh makan sepuasnya. bungkus buat di rumah juga boleh banget (y)
mas topik: gini-gini, dulu pernah unduh kamus bahasa jawa. tapi sejak hp itu hilang jadi aja ga sinau lagi. pengalaman pernah ketipu pas nawar harga di bringhajo
pasar beringharjo ... :D
HapusMak diajakin Kak Pita ke bdg tuh.. *tapi kenapa aq yg mesti traktir -_-
Hapusenakan minum bajigur dan mie rebus di lembang *pengen*
minta diajarin Emak tuh bahasa jawa ^_^
waahh.. enak tuh bajigur kalau lagi dingin-dingin.
HapusYo pantese mas Topik sing traktir lah. Mosok emak? Mosok Pita?
Surabi duriaan... Oohh... mendadak galau!
etisnya itu tuan rumah atau yang lebih tua yang traktir #alasan ^_^
HapusSemur telor aja yuuk mak,eh kak pita mau? semur telor di rumah Emak
Kangen sudah lama tidak menjenguk blog sederhana dan pandai bercerita ini. Tulisannya selalu ringan namun tetap sarat arti.
BalasHapusSelain rambu lalu lintas, kita seharusnya juga ikut sadar dan sabar mas. Bagaimana etika kita dalam berkendara. Saran saja kalau tidak ingin ruwet, mending memakai sepeda onthel saja. Kan cinta lingkungan. Heheee..
Terima kasih.
Yang Ringan2 aja Cak jaswan ^_^
HapusJalan2 di Serang juga sudah semakin ruwet ya, mas Taufik.... Banyak pengguna kendaraan yg tdk tertib aturan lalu lintas ditambah semakin banyaknya kendaraan roda dua maupun roda empat. Ruwet dan sumpek, tdk seperti kota Serang dahulu kala, sebelum menjadi propinsi hiks... hiks...
BalasHapusPadatnya kalo jam pulang ato ada demo di alun2 hehe..
HapusBetul, semakin tidak mampu menjalani hidup dalam kontrol yang telah ditetapkan, maka timbullah keruwetan. Islam mengatur dengan indah, negara dan masyarakat juga. Sayang banyak dari kita seringkali melanggar :)
BalasHapusTermasuk aq sepertinya cukup sering melanggar hehe
Hapusjika hidup tak mengikuti aturan main yang ada, maka nggak hanya ruwet tapi juga mumet alias pusing kepala.
BalasHapusRuwet bin mumet jadi yo mas sob ^_^
HapusBila ke tiga aturan yang ada dia tas dapat di manikan dengan perananan masing-masing secara konsisten dan komitmen, minimal dapat meredakan keruwetan yang ada dalam keidupan kita ya Kang.
BalasHapusSalam,
In syaa Alloh penuh keberkahan om
Hapus*salim*
aturan bikin hidup jadi lebih teratur tapi apa jadinya klo aturan di perjual belikan?
BalasHapuswani piro?
Mas yandhi bisa aja hehehe...
HapusRuwet kaya jalanan di Jakarta, dari masalah sampe kehidupan ruwetnya *eh
BalasHapusBener mbak hehe..
HapusJadi le...patuhi peraturan yo...ojo nesu nesu *nahloh...
BalasHapusOra nesu kok aq..
Hapusmantab bang!
BalasHapusmasak saya cuma komen begini?
semoga ngga seruwet pencarian si kekasih hati ya,,,,
ah abang ini bisa aja... jangan ruwet2 lah bang ^_^
Hapuskeruwetan sering bikin org jd ga sabaran..
BalasHapusbetul juga mbak cova... kemana aja nih baru keliatan ^_^
Hapusopo meneh neng Pekalongan, ruwet..
BalasHapusneng smrg yo ruwet,, opo meneh neng Pati.. heheeeeeeeeeeee
Pati adem ayeeem...
HapusRuwet itu jlnan Surabaya di pagi hari saat hri kerja.. Lhooo... Ga nyambung. Com ;-)
BalasHapusbener itu ruwet bangeets emang suroboyo mbak muna hehe
Hapus1. Knp dianalogikan dgn perempatan?
BalasHapus2. Baca tulisan sampean yg ini kok no feel ya, blm dpat memainkan emosi pembaca (saya). Wkwk
mboh lah. Trus maleh brasa kabur tujuan penulisan e iki, menurutku lo.
aduh mbak yuu.. gitu yaa oke deh soale lagi ruwet wkwkwk
Hapusjalanan macet,diomelin atasan,banyak utang RRRuweet
BalasHapussabar Bang hehe... omelin balik aja *piss*
Hapus