~*~ Pabrik ~*~
Pernah suatu saat aku diajak saudaraku menemui temannya ke suatu tempat dimana bungkus plastik makanan, minuman dll dibuat, tempat apa itu? ya benar pabrik, pabrik plastik tepatnya. Pemandangan yang tak biasa ku lihat selama ini, ya karena memang aku sebelumnya tidak pernah masuk dalam pabrik, pernah sich satu dua kali saja.
Lantas ada apa disana? ku lihat disetiap sudut pabrik ada saja orang yang beraktivitas mulai mengoperasikan komputer, mencetak plastik ada juga yang sebenarnya tidak ada hubungannya secara langsung dalam proses produksi yaitu tukang kebun.
Lantas ada apa disana? ku lihat disetiap sudut pabrik ada saja orang yang beraktivitas mulai mengoperasikan komputer, mencetak plastik ada juga yang sebenarnya tidak ada hubungannya secara langsung dalam proses produksi yaitu tukang kebun.
Aku jadi berfikir mungkin inilah “sketsa” kehidupan, ibarat sebuah pabrik kehidupanpun sama masing-masing punya peran layaknya di “kehidupan pabrik” ketika seseorang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik maka akan mengganggu jalannya proses produksi. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antar karyawan. Sepertinya begitupun dalam kehidupan hendaknya perlu adanya "kerjasama" dalam hidup ini, alangkah indahnya jika kita mampu menjalankan peran kita masing-masing dengan baik minimal kita ada usaha untuk menjadi baik atau paling tidak apa yang kita lakukan jangan sampai mengganggu kenyamanan orang lain apalagi menghalang-halangi orang lain tuk berlaku baik, sehingga proses kehidupan itu menjadi mulia dihadapan-Nya.
“Manusia wajib mengetahui kebaikan dan melaksanakannya, siapa saja yang mengumpulkan keduanya maka dia telah memiliki dua kemuliaan sekaligus. Siapa saja yang mengetahui kebaikan namun dia tidak melaksanakannya maka dia baik dalam pengetahuan tapi buruk dalam perbuatan. Orang semacam ini telah mencampurkan antara amal sholih dan keburukan, meski dia lebih baik daripada orang yang tidak tahu dan tidak melakukan kebaikan. Tapi dia masih mending ketimbang orang yang melarang orang lain mempelajari kebaikan dan menghalang-halanginya." (ibn hazm, al Akhlaq wa as-siyar, Juz I )
Ya Rab alangkah indahnya jika hamba-hamba-Mu ini mampu menjalankan peran yang baik dalam kehidupan yang fana ini kehidupan yang sesungguhnya hanya persinggahan sementara, mungkin teman-teman sudah sering mendengar ungkapan “hiduplah secara seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat” selain itu akupun pernah dapat nasehat dan nasihat ini sepertinya juga nyaman ketika ku resapi “Dunia itu hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan kehidupan akhirat” yang namanya alat itu di tangan bukan di hati sedangkan tujuan itu berada dalam benak hati kita sesuatu yang kita inginkan.
Dan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan alangkah baiknya kita berusaha menggunakan alat itu sebaik mungkin hingga selaras dengan apa yang kita inginkan dan hasilnya memuaskan. Teman-teman semoga kita bisa memanfaatkan “alat” ini untuk menggapai Ridho Ilahi Rabbi, gimana caranya? Gunakanlah “alat” itu sesuai manual book nya dari pencipta alat itu yakni aturan yang bersumber dari sang Pencipta sekaligus Pemelihara Dialah Alloh swt.
Semoga Alloh merahmati kita dan memudahkan segala urusan kita aamiin....
“Manusia wajib mengetahui kebaikan dan melaksanakannya, siapa saja yang mengumpulkan keduanya maka dia telah memiliki dua kemuliaan sekaligus. Siapa saja yang mengetahui kebaikan namun dia tidak melaksanakannya maka dia baik dalam pengetahuan tapi buruk dalam perbuatan. Orang semacam ini telah mencampurkan antara amal sholih dan keburukan, meski dia lebih baik daripada orang yang tidak tahu dan tidak melakukan kebaikan. Tapi dia masih mending ketimbang orang yang melarang orang lain mempelajari kebaikan dan menghalang-halanginya." (ibn hazm, al Akhlaq wa as-siyar, Juz I )
Ya Rab alangkah indahnya jika hamba-hamba-Mu ini mampu menjalankan peran yang baik dalam kehidupan yang fana ini kehidupan yang sesungguhnya hanya persinggahan sementara, mungkin teman-teman sudah sering mendengar ungkapan “hiduplah secara seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat” selain itu akupun pernah dapat nasehat dan nasihat ini sepertinya juga nyaman ketika ku resapi “Dunia itu hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan kehidupan akhirat” yang namanya alat itu di tangan bukan di hati sedangkan tujuan itu berada dalam benak hati kita sesuatu yang kita inginkan.
Dan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan alangkah baiknya kita berusaha menggunakan alat itu sebaik mungkin hingga selaras dengan apa yang kita inginkan dan hasilnya memuaskan. Teman-teman semoga kita bisa memanfaatkan “alat” ini untuk menggapai Ridho Ilahi Rabbi, gimana caranya? Gunakanlah “alat” itu sesuai manual book nya dari pencipta alat itu yakni aturan yang bersumber dari sang Pencipta sekaligus Pemelihara Dialah Alloh swt.
Semoga Alloh merahmati kita dan memudahkan segala urusan kita aamiin....
ademmm berasa dipayungi nek moco tulisan2mu Kang....
BalasHapuspertamax amankaaann!!!
melu ngadem aq yo mbaak ^_^
HapusBegitulah kehidupan. Semua memiliki peran tersendiri. Jika dalam pabrik terjadi kesalahan maka akan mendapat teguran atau surat peringatan. Kalau di kehidupan kita diberi ujian dan cobaan untuk mengingatkan kita yang sudah berlaku salah atau tidak mengikuti syariat yang ada dalam al qur'an dan hadits.
BalasHapusSemoga dengan alat yang kita miliki, kita mendapat ridha Allah.
Bener mas sob, semoga kita mendapat keridhoan Alloh aamiin
HapusSebagai pekerja pabrik saya senang baca tulisan ini, setuju sekali jika kinerja di pabrik di implementasikan di kehidupan sehari hari.
BalasHapuswah ada yang praktisi perprabrikan nih, makasih mas Edi ^_^
Hapus#uhuk-uhuk :v
BalasHapusnaon neng uhuk2
HapusManual booknya udah begitu sempurna, tinggal kita menerapkannya.
BalasHapusMak seneng anak'e pinter. Mak jadi sinau terus angger moco tulisanmu, Le...
aq sinau marang Mak wae yoo
HapusLah piye...? Jadi mau buat tulisan etntang "yang itu"
Hapustentang opo kuwi Mak, bikin penasaraan ajah nih
HapusHmmmm......
HapusPenasaran....
opo cak melu2 penasaran juga huhu...
Hapushuahah jawaooo...
Hapusiyo seneng2.. sahange melu2
bahasa gaulnya orang tegal Sahang iku kakak :P
ANNUR KARIMAH
Mbak Nur apaan kuwi Sahang? -_-
HapusKeren-keren. Dalam setiap tulisanmu senantiasa mengandung hikmah dan manfaat. Kau mengurainya, menjadikan apa yang kau lihat sebagai ibroh. Mohon doanya agar saya bisa mempergunakan alat ini dengan baik dan optimal ya. Biar bisa menjadi insan yg bermanfaat ;)
BalasHapusaamiin, kang haris mah udah tinggal tancap gas aja.. gimana cara nyeternya
Hapus*salim*
Sketsa kehidupan itu ibarat sebuah pabrik punya peran layaknya di “kehidupan pabrik” ketika seseorang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik maka akan mengganggu jalannya proses produksi. --> setuju banget
BalasHapusBtw, mau nanya mas tapi OOT
Bgmn merubah komen biar bisa langsung reply?
coba cari artikel tutorialnya di google ya mbak, aq juga coba cari2 akhirnya ketika nyoba beberapa kali akhirnya bisa ^_^
HapusSebuah mur di sebuah pabrik pernah nekat. Karena selalu diremehkan oleh bagian-bagian mesin penting lainnya maka dia sengaja melepaskan diri dari baut lalu masuk ke celah-celah mesin besar. Akibatnya mesin macet. Kegiatan pabrikpun terhenti.
BalasHapusMur yang kecil dalam sebuah pabrik juga mempunyai peran penting.
Terima kasih artikelnya yang penuh makna
Salam hangat dari Surabaya
ilustrasi yang mengesankan Dhe, intinya emang sekecil apapun itu ketika saling melengkapi akan menjaga kesinambungan..
Hapus*salim*
sial gw pikir postingnya sekitar pabrik taunya tentang hikmah kehidupan
BalasHapuskeren bro
walah pake sial segala masn yandhi ini, maaf yeee
Hapusketipu sama judul
Hapuskapan ya gw bisa bikin tuilisan kayak gini *berfikir keras
cuma ngikutin kata hati aja kok Mas ^_^
Hapuskata hati..kata hati.. ..
Hapusgimana ya, ngikutin kata hati tapi nulis nggak kelar2 mas
Ga taj lah bang... tapi kalo lagi mampet ya ga muncul tuh tulisan ^_^
HapusAamiin..... Semoga selalu berjalan dan berpijak di tempat yang baik, dan tidak pernah menghalangi org lain utk berbuat baik. Aamiin
BalasHapusaamiin, tapi kalo mengajak traktir rabeg boleh kok teh ^_^
Hapussaya udah belum sih berkunjung ke blog ini? Kayanya udah ya.
BalasHapusTulisan yang sederhana, tapi butuh pemahaman yang ga sederhna. Betul Mas, jika semua menjalan peran sesuai fitrah, maka siklus alam dan kehidupan akan berjalan ideal. Namun ternyata tidak selamanya lancar ya, maka syariat datang untuk meluruskan, mengingatkan, dan menyempurnakan. Terima sudah diingatkan. semoga bisa istikamah :)
sudah pernah kok om, semoga kita semua tetep istiqomah aamiin
HapusCocok sekali baca tulisan ini untuk mengademkan efek cuaca di Jakarta panas sekali *gagal fokus*
BalasHapusKehidupan di "pabrik" seperti belajar sosialisasi ya :D
Adem ada AC ya mbak titis ^_^
Hapusberuntunglah kalo kita dimudahkan dalam memahami untuk apa kita diciptakan didunia ini, yang segala sesuatunya telah diberikan aturan main dalam manual book. Hanya saja, banyak diantar kita yang tidak menyadari bahkan menutup mata akan aturan itu, sehingga melupakan bahwa kehidupan yang sebenarnya bukan di dunia ini melainkan kelak di akhirat. Pemikiran seperti inilah yang membuat ia seenaknya menjalankan kehidupan di dunia dengan menabrak semua rambu yang ada. Maka tidak heran, di duniapun siksa akan terasa, paling tidak ada kesempitan di dadanya
BalasHapusYa om.. makasih tambahannya
HapusIndahnya orang yang memiliki dunia di tangannya dan akhirat di hatinya..
BalasHapusindah bangeets tentunyaaa,
Hapusbener bener sejuk, dengan Iman dan Islam kita menjadi kuat
BalasHapusbener bangeets mas Wahyu.. dengan Iman dan Islam kita akan kuat
HapusPabrik layaknya organisasi yg ia memiliki tujuan, visi misi dan proker2 yg tlh dirancang. Jk ada anggota yg tdk ssuai visi misi atau tdk mnjalankan proker maka pabrik akan susah atau lama mncapai tjuan. Pun dgn Islam yang dijanjikan Tuhan nya akn mnguasai dunia, bgmna jk anggota2 ini tdk memiliki visi misi yg sama dg Bos nya? Akn dgantikan dgn kaum yg lain. Ngono gak seh?
BalasHapuslha kalo visi misi karyawan dan atasan ga sama, apa bisa perusahaan mencapai apa yg ditargetkan?
HapusSemua saling membutuhkan satu sama lain karena memang memiliki peranan masing-masing dan juga memiliki alatnya.
BalasHapusMacem-macem yang dibuat ....
analogynya tak terpikirkan oleh saya :)
iya, saling melengkapi Kak Bintang ^_^
Hapus<<== sedang berusaha menjalani peran dengan sebaik-baiknya :))
BalasHapussip tok ah doy
HapusPengandaian yang apik kang. Amin buat setiap doanya.... :)
BalasHapussuwun Cak, atas ikut meng-aamiin-i nya ^_^
HapusApapun dan sekecil apapun pekerjaan kita, jalani sepenuh hati untuk mengabdi. Niatkan ibadah dan ojo lali tetap pegang teguh amanah.
BalasHapusora ono wong cilik gak bakalan ada wong gede
sampeyan bener sam, niatkan ibadah...
Hapuscocok ora ono wong cilik ga bakalan ono wong gede