~*~ Satu Keadaan Dua Perasaan ~*~

Di tengah keramian kota-kota besar di Indonesia biasanya tidak terlepas dari masalah klasik yakni macet dan tak terkecuali kota metropolitan Jakarta! sebagai ibu kota negara Indonesia. Kemacetan inilah yang selalu jadi permasalahan ditengah-tengah roda kehidupan Ibu kota sampai-sampai PT Jasa Marga menggelar lomba ide untuk mengatasi masalah kemacetan di jalan tol. Tidak tanggung-tanggung, operator jalan tol pelat merah ini menyiapkan hadiah Rp 100 juta bagi pemenangnya, silahkan googling aja terkait hal itu.

Macet oh macet bagi pengguna jalan hal itu tentu amat sangat menjengkelkan bin menyebalkan karena mengganggu jalannya aktivitas kehidupan, namun bagi sebagian orang macet merupakan "anugrah" tersendiri, siapa mereka? mereka adalah para penjual makanan kecil dan minuman ringan. Suatu ketika aku berada di antara ratusan kendaraan yang terjebak macet dipadatnya jalanan Ibu kota, ku melihat bagaimana mereka (para penjual) rela berpanas-panasan untuk menawarkan dagangannya apalagi jika saat transaksi jual beli bersamaan dengan kondisi dimana mobil-mobil harus berjalan maka merekapun rela berlari mengimbangi jalannya kendaraan di samping jendela sambil melihat ke arah dalam mobil tuk menyelesaikan transaksi dagangannya.

Oh..negeri yang konon "gemah ripah loh jinawi" negeri yang konon katanya "tongkat kayu dan batu jadi tanaman" namun pada faktanya tuk bertahan hidup sebagian dari rakyatnyapun sampai rela berjuang sedimikian rupa tuk menyambung nafasnya. Akupun membayangkan jika seandainya Syariah-MU ya Rabb yang diterapkan di negeri ini, insyaAlloh hal-hal seperti itu tidak akan sampai terjadi, bagaimana tidak jika Sumber Daya Alam di negeri ini dikelola oleh pemerintah untuk kemakmuran rakyatnya, maka rakyatpun tidak akan dipusingkan dengan membayar listrik, air, kesehatan, pendidikan untuk anak-anaknya karena itu semua akan ditanggung oleh negara.

Aku rindu syariah-Mu ya Alloh untuk segera diterapkan di negeri ini di Bumi ini....