~*~ Ikhlas (tidak) Ikhlas ~*~

Suatu keadaan akan bisa menjadi kebiasaan dalam hati dan bahkan perilaku jika sudah menjadi opini umum yang di masyarakat lalu kita mengambilnya tanpa terlebih dahulu memaknainya.

Pernahkah kita temui keadaan dimana jika ada orang yang bersedakah katakanlah dalam pembangunan Masjid, disitu tertera nama orang dan ada juga yang tertera hamba Alloh. Apa yang terbesit di benak kita? Apakah kita akan mengatakan bahwa orang yang bersedekah dengan disebut namanya itu tidak ikhlas? bersikap riya' ingin dipuji orang lain? bisa jadi meskipun kecil ada rasa terbesit mengatakan iya, namun bersyukurlah bagi teman-teman yang tidak ada rasa terbesit "menuduh" orang tersebut tidak ikhlas.

Kenapa ada yang berpandangan bahwa orang yang namanya tertera dalam pengumuman yang berinfaq seoalah-olah tertuduh dia tidak ikhlas? Dalam hikmatku ini terjadi karena kebiasaan yang sudah terlanjur terbiasa, dalam contoh-contoh pengajianpun sering di contohkan kalau bersedakah itu sebaiknya sembunyi-sembunyi jangan dinampakan karena nanti khawatir itu menjadi riya, nasihat itu benar namun sayang bisa jadi sebagian orang (mungkin termasuk aku) berpandangan bahwa setiap orang yang dalam sedekahnya itu tampak maka dia terkesan tidak ikhlas.

Alangkah baiknya jika dalam menjelaskan diberi pengertian bahwa sedekah yang tampak itu bukan berarti mereka tidak ikhlas sehingga kita tidak bisa menghukumi atau mencurigai kalau mereka tidak ikhlas sehingga opini umum dalam bersedakah di masayarakat itu mengedepankan sikap husnudzon bahwa mereka yang sekalipun sedekahnya tampak, sedekah mereka itu ikhlas karena sejatinya hanya Alloh dan dirinya sendirilah yang tau dia itu ikhlas apa tidak. Justru yang ngeri itu ketika orang yang bersedekah sembunyi-sembunyipun ada rasa sombong dalam hatinya "ini lho aku sudah bisa sedekah secara sembunyi-sembunyi".

"Jika kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al Baqarah;271)

Sedekah yang tampak insyaAlloh bisa dapat mendorong orang lain tuk menirunya, meski memang menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan riya pada bagi orang yang bersedekah dan bisa jadi menyakitkan hati orang yang diberi.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mejaga bersihnya hati serta ringan dalam menginfakan harta di jalanNya.

Komentar

  1. Riya atau tidak riya, hanya kita dan Allah yang tahu. Semua ada di hati kita, niat kita. Tak perlu menilai sedekahan orang lain. Tanya saja pada diri sendiri, Sudahkah kau sedekah hari ini?

    BalasHapus
  2. Kl kata guru ngaji sy, ikhlas itu semata2 mgharap ridho Allah, bkn yg lain. Jd skalipun sdkah sembunyi2 tp yg diharapkan bkn ridho Allah, maka dktegorikan tdk ikhlas. Waullahu 'alam.

    BalasHapus
  3. Segala sesuatu apabila di tanam dengan baik pasti hasilnya juga baik Mas.

    Namun apabila kita menanamnya dengan keburukan maka yang kita dapatkan juga keburukan pula.

    Untuk itu mari kita buat hidup kita lebih baik dengan sifat Ikhlas..

    Salam persahabatan dari Jember.

    BalasHapus
  4. @Bunda: nah loh sudah sedekah kah hari ini? ^_^

    BalasHapus
  5. @Mbak Chelin: itu mah udah pasti... harus bin kudu bin mesti ^_^

    BalasHapus
  6. @Mas Jaswan: semoga kita menanam aktivitas2 kebaikan ya mas ^_^

    BalasHapus
  7. Iya "harus" memang, tapi susah. Smg mnj bgian dr org2 yg ikhlas. Aamiin.

    BalasHapus
  8. setujua sama bunda Niken. paling atas top hehehe

    intinya pernah sih waktu acara lebaran, diumumin ada yg sedekah satu per satu ada yg hamba Alloh dan ada yang banyak ada namanya pula. dan aku gak kepikiran untuk menjudge riya bla,bla..bla.. ya masa bodoh hehe, yg penting niatan sudah nyumbang eh shedekah. masalah dia sama Alloh yang MAHA TAHU.

    Yg penting kita hars bisa shedekah tanpa embel2. oke sobat?
    heheh....

    BalasHapus
  9. @Mbak Chelin: aamiin, maksih doanya ya ^_^

    BalasHapus
  10. @Kak Annur: Okeee deh sobat ^_^

    BalasHapus
  11. Ikhlas atau tidak ikhlas, memang hanya diri kita sendiri dan Allah lah yang tahu. Dan semoga kita tidak termasuk org2 yg senang menilai sedekah org lain ikhlas atau tidak.

    BalasHapus
  12. @Teh Santi: teh santi... aq ikhlas kok kalo di traktir rabeg ^_^

    BalasHapus
  13. *merenung...
    Semoga kita termasuk dalam golongan yang selalu ikhlas.. ^_^

    BalasHapus
  14. Siipp mas...bersedekah dengan menuliskan nama di daftar menurutku juga tidak apa-apa, yang penting hati kita hanya utk mengharap ridho Allah. Justru kalo hal itu bisa meningkatkan akuntabilitas dari si pengelola sedekah, khan lebih baik. Misalnya utk pembangunan Mesjid yang menelan biaya besar, khan juga harus jelas laporan keuangannya, kecuali menyebut hamba Allah trus transfer via rekening, itu sudah jelas pembukuannya...

    BalasHapus
  15. @Teh Bonit: aamiin, maksih doanya
    *merenungjuga*

    BalasHapus
  16. @Mas Anton: maantap dah mas ^_^

    BalasHapus
  17. Komentarku sama kayak Bunda Niken. Hehehe. Ikhlaslah dalam berAmal. Kayak Mas Ikhlasul Amal. Hahahahahaa....

    BalasHapus
  18. @Qefy: wah jiplak bunda nich... salam ya buat Mas Ikhlasul amal ^_^

    BalasHapus
  19. Ikhlas itu ibarat mata 'pelajaran' hidup yang prakteknya sangat susah ya pik :D

    BalasHapus
  20. @kak anggi: hati juga perlu dilatih kak anggi ^_^

    BalasHapus
  21. belajar sabar adalah sama saja kita belajar ikhlas

    BalasHapus
  22. @Kak vina: hmm gitu ya.. baiklah ^_^

    BalasHapus
  23. Ikhlas masalah hati antara manusia dan Alloh sang pemilik jiwa. menunjukkan sedekah jika untuk syiar dan berdampak semakin banyak yang ikut sedekah bukannya itu sesuatu yang baik

    BalasHapus
  24. Setuju mas. Sedekah yang tampak juga bisa menjadi syiar agar orang lain mengikutinya.

    Terima kasih sudah mengingatkan agar kita tak mudah menuduh atau berprasangka buruk kepada orang lain.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  25. @Pak Dhe: leres dhe.. saling mengingatkan ^_^

    salam

    BalasHapus
  26. Innama a'malu binniyat. Tergantung dari niat aja sih. Jika bisa bersedekah sembunyi2 / terang2an maka lakukan, tahanlah lisan dari membicarakan & membanggakannya :)

    BalasHapus
  27. @Kak nhis; bener bangeets kakak ^_^

    BalasHapus
  28. Soalnya kan, biasanya ada yang tiba-tiba jadi ria :) *untuk sekedar kehati-hatian saja kok insyaa allah semuanya berkah, baik yang tampak maupun yang disembunyikan.

    BalasHapus
  29. orang yang mencantumkan namanya dituduh tidak ikhlas??

    kalau kata murabbiahku... ikhlas itu ya ada di al-ikhlas.. #ngajakmikir :p

    BalasHapus
  30. @Kak Nurma: iyaa memang seperti itu kakak.. ^_^

    BalasHapus
  31. @Kak pita: iya emang lah di al-ikhlas kaya' film kiamat sudh dekat cari ilmu ikhlas lalu lihat mushola al ikhlas dikira ilmu ikhlas ^_^

    BalasHapus
  32. Ya sebaiknya tanpa sepengetahuan orang, sehingga si penerima juga tidak malu!
    Amal di masjid diumumkan juga ada untungnya, transparan! Dan memang ini daya tarik untuk mendapatkan dana banyak! Yang utama sedekah jangan berpikiran kearah negatif!

    BalasHapus
  33. @aura; wow banyak kali tanda seru nya.. yuk sedekah ^_^

    BalasHapus
  34. saya setuju sobat...bahwa dengan memperlihatkan bahwa kita bersedekah adalah harapan hal itu bisa memotivasi umat muslim lainnya untuk ikut bersedekah juga, urusan ikhlas atau tidak ikhlas..biarlah ALLAH yang menilainya...karena sesungguhnya ALLAH MAHA MENGETAHUI dan MAHA MELIHAT.....salam :-)

    BalasHapus
  35. Kalo saya, terserah orangnya mau tuliskan namanya atau tidak. Masaah ikhlas atau tidak cuma dia dan Allah yang tahu, saya tidak perlu pusing memikirkannya. Lagian gak ada untungnya buat saya. Coba kalo nambah2 amal, boleh deh :D

    Susahnya saya, suka berpikir macam2 kalo orang yang nulis namanya lengkap dengan titel dan gelar, misalnya Ir. H. Andi (Andi itu gelar bangsawan di sini) ... dst. Astaghfirullah, kalo sudah begitu untungnya nyadar dan istighfar ... payah ya

    BalasHapus
  36. @Tante Mugniar: aq jg biasanya masih terbesit, langsung istighfar deh ^_^

    BalasHapus
  37. ..................bahkan, aku sering (kurang) ikhlas...

    BalasHapus
  38. @Mbak Noorma: sama2 belajar ikhlas yuk mbak, semoga Alloh memudahkan.. ^_^

    BalasHapus
  39. klo aku memang cenderung menyembunyikan. Biarlah hanya Allah yg tau. Krn klo diliat org, takut jd riya'(ini buat diriku sndri).
    Tp aku sndri ga mempermslhkan klo ada org yg mencantumkan namanya misalnya, ato memberitahukan sedekahnya. Krn riya ga riya smua tergantung niatnya

    BalasHapus
  40. Intinya khusnudzon ya Mas, niat hanya Allah yg tahu :)

    btw salam kenal Mas

    BalasHapus
  41. @kak monika: bener bangeetss
    Salam kenal juga ^_^

    BalasHapus
  42. tulisan yg mencerahkan hehehe...
    semakin menyadarkan dir betapa hanya Allah yg adil dan bijaksana..

    BalasHapus
  43. @kak heti: semoga kita mampu menjadi org yg ikhlas ^_^

    BalasHapus
  44. artikelnya mencerahkan dan saya merasa bahwa sedekah yang ikhlas adalah tujuan dari sedekah, jadi ketika ikhlas dapat kita rasakan itu artinya kita telah mendapatkan dampak positif dari sedekah yang telah kita lakukan....

    BalasHapus
  45. Insya Allah saya iklash baca artikel ini...heheheh...

    BalasHapus
  46. daripada memikirkan apakah seseorang riya atau tidak, lebih baik merenung apakah kita sudah ikut membantu seperti halnya mereka? behusnuzhan saja lebih baik

    BalasHapus
  47. @mas awal: bener bangets mas ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer