~*~ Berdiri ~*~

Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah mengatakan:
Seorang hamba memiliki dua kesempatan berdiri di hadapan Alloh. Kesempatan pertama ketika berdiri menghadap Alloh dalam sholat dan kesempatan kedua ketika berdiri menghadap Alloh pada hari pertemuan dengan-Nya. Barang siapa yang benar-benar berdiri menghadap Alloh pada kesempatan pertama niscaya akan mudah baginya berdiri menghadap Alloh pada kesempatan kedua. Barangsiapa mengabaikan kesempatan pertama dan tidak sungguh-sungguh melakukannya maka akan sulit baginya menghadap Alloh pada kesempatan kedua.


Mungkin sudah banyak yang mengerti akan kewajiban sholat lima waktu dan hal ini bagiku tentu tidak perlu diperpanjang lagi karena memang ini sudah wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun ada hal yang menarik dalam ruang lingkup ibadah sholat sunnah.

Bisa jadi pada sebagian orang bahkan mungkin juga diri ini sendiri berfikir yang penting kita sudah menjalankan ibadah wajib seperti halnya sholat lima waktu sedangkan masalah sholat sunnah itu nomor dua toh juga tidak berdosa kalau kita tidak mengerjakannya.

Memang kita tidak berdosa ketika kita tidak mengerjakan sholat-sholat yang terkategori ibadah sunnah dalam hal ini pengertian sunnah yang aku maksudkan adalah Mandub yaitu segala sesuatu yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan siksa. Semisal sholat tahajud, dhuha maupun rawatib.

Namun ada pendekatan menarik yang perlu kita perhatikan, apakah diri ini sudah cukup layak hanya dengan mengerjakan sholat wajib saja lantas kita mengaku dekat dengan Alloh? Itupun kalau sholat kita diterima lantas bagaimana kalau tidak diterima? Itupun kalau kita tidak berdosa di dalam kehidupan sehari-hari, lantas bagaimana jika kita juga melakukan kesalahan-kesalahan yang bisa saja tidak kita sadari?

Oleh karena itu dalam hikmatku ada baiknya jika kita menambah amalan sholeh kita dengan ibadah-ibadah sunnah, sedangkan apa yang aku bicarakan pada kali ini yakni tentang "berdiri" yaitu ibadah sholat sunnah.


Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (TQS Al Israa';17)

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim)

Tentu masih banyak lagi dalil-dalil tentang keutamaan sholat sunnah malam dan sholat dhuha. Semoga kita bisa istiqomah menjalankannya meski hanya 2 raka'at namun jika itu dilakukan secara rutin hampir tiap hari tentu itu merupakan amalan yang luar biasa.