~*~ Suka Duka & Tangis ~*~

Merupakan hal yang wajar jika hidup ini penuh warna. Ada suka, duka dan tangis yang menghiasi diantaranya. Namun jika kita renungkan lebih dalam tentu ada makna yang menyertai warna kehidupan yang saat ini kita sedang menjalaninya.

Suka, duka, tangis itu akan menunjukkan seberapa kualitasnya mereka. Semua itu tergantung alasan yang melatar belakanginya.

Ketika suka itu dikarenakan mensyukuri nikmat Alloh dan dia dengan senang hati membagikannya kepada sesama tentu rasa suka ini mempunyai kualitas yang begitu tinggi harganya. Hal ini berbeda jika suka yang didapat beralasan dari kemenangan judi yang diraihnya ataupun ketika orang lain tertimpa musibah maka dia menyukainya. Tentu hal ini suka dengan kualitas yang amat sangat rendah bahkan sesungguhnya kita tidaklah layak tuk memilikinya.

Duka salah satu warna juga dalam hidup ini. Rasa duka, sedih yang menghiasi aktivitas hati. Duka, sedih karena melihat kondisi kehidupan yang carut marut seperti ini, rasa simpati yang tinggi ketika melihat saudara Muslim kita teraniaya di sebagian belahan Bumi. Duka seperti ini tentu mempunyai nilai yang sangat tinggi karena belum tentu orang lain pun memiliki. Namun duka, sedih karena kalah taruhan, karena hartanya habis tuk berfoya-foya tentu duka yang seperti ini tidak sebanding dengan duka yang berempati atas musibah yang diterima saudaranya.

Begitupun tangis yang tidak mengenal gender, tidak mengenal usia. Baik itu laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda siapapun boleh menangis. Dan sekali lagi alasan yang melatar belakanginya lah yang menunjukkan kualitas dari tangis tersebut. Tangis ketika bermunajad kepada Alloh dengan rasa penuh harap akan ampunan-Nya, rasa ingin sekali dekat dengan-Nya, rasa haus akan rahamat-Nya bersimpuh dalam sajadah yang menemaninya sungguh tangis seperti ini tangis yang istimewa bin luar biasa karena tidak semua orang mampu melakukannya, termasuk diri inipun masih sulit tuk menjalaninya. Tentu berbeda dengan kualitas tangis hanya karena ditinggal pacar padahal sudah merasa Dunia miliknya berdua sedang yang lainnya hanya sewa.


Komentar

  1. tangis karena bermunajat tentu berbeda dengan tangis karena ditinggal pacar. Yang satu dapat ampunan yang satu nggak dapat apa-apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang satu dapat galau mas sob hehe

      Hapus
    2. galaunya nggak kelar2... tapi kayaknya cuma diidap sama remaja labil mas

      Hapus
    3. Wah kita termasuk labil ga bang? Hehe

      Hapus
    4. mas Sabda, galau itu manusiawi.., bukan hny remaja aja yg bs kena tp para lansia jg bs kena, Lansia kayak sy n admin hehe...

      Hapus
    5. Widiih kalau lansia ga usah ajak2 donk min rohis hehe

      Hapus
    6. setuju banget tuh mass. . . .

      Hapus
  2. menangislah bila harus menangis. nangis ga melanggar hukum, pernah denger nangis bisa nurunin tingkat sters 70% maka menangislah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah menangis obat mujarab ya mas.. bisa nurunin streess

      Hapus
  3. Tapi kalau menangis terus kapan mau bangkitnya?

    BalasHapus
  4. Dan menurut saya, menangis yang karena Allah biasanya ketika butuh pertolongan-Nya saja, selebihnya jarang nangisnya..

    *pengalaman pribadi sih.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itulah tantangan nya bisa kah kita menghadirkan rasa butuh itu setiap saat..

      Hapus
  5. Like this, like this tulisan ini :)
    Jadi bahan perenunganku.

    BalasHapus
  6. tulisan ini membuat saya merenung mas...suka duka sedih bahagia yang selama ini saya rasakan, apakah mempunyai kualitas atau tidak, sesuai koridornya atau tidak...karena rasanya saya sering sedih dan galau karena hal yang remeh temeh dan justru adem ayem saja ketika sadar sedang mengerjakan sesuatu yang mengundang dosa. Mungkin saya harus merenung lebih dalam lagi.

    terima kasih sudah share dan mengingatkan saya mas...semoga saya khususnya dan kita semua umumnya bisa mengamalkan seperti yang mas uraikan di atas

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini juga renungan tuk saya juga kok mas.. Sama-sama belajar mas

      Hapus
  7. Sip sob, suka duka dan tangis itu hal yang manusiawi. Namun suka duka dan tangis orang saleh itu istimewa. Makasih dah menghadirkan tulisan yang membuat pembaca bisa lebih merenung akan makna suka duka dan tangis ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Kang.. Perlu banyak merenung lagi nih saya nya

      Hapus
  8. bahan renungan yang super buat kehidupan yang lbh baik lagi, mksih :))

    BalasHapus
  9. tempatkanlah suka dan duka sesuai letaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pasti aq suka kalau dikirimi flanel airin handycrabby

      Hapus
  10. Pernah nangis karena terpukul palu & tertusuk paku ?? hayooo...

    BalasHapus
  11. Suka dan duka menjadi bumbu kehidupan yang akan selalu menghiasi setiap saat. Tinggal bagaiman kita bisa menjalani dan menyikapi kedua hal tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip sepakat deh.. Bagaimana kita menyikapi nya

      Hapus
  12. Balasan
    1. bener mama calvin... bisa juga kok menangis mengurangi beban hehe

      Hapus
  13. apapun bentuk tangis dan duka itu, semoga tidak menjadi perkara buruk dalam menjalani hidup ini, terus bangkit dan berusaha menjadi lebih baik, dan jangan pernah melupakan Allah, apapun yng terjadi, karena sebaik-baik teman, hanyalah Dia...

    salam kenal dari Makassar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih nasihatnya kakak...

      salam dari sini hehe

      Hapus
  14. Saya pernah menangis dan rasanya lega sekali setelah menangis hehe

    BalasHapus
  15. Kalau mas topic menangis karena apa? bersimpuh diatas sajadah atau ditinggal pacar? *eh* hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm kasih tau ga ya... Hehe

      Seru yaa kemarin di jogja..?

      Hapus
    2. walah udah seru pakai bangeets pula haha

      Hapus
  16. tntux beda nilai antara Suka Duka & Tangis cz Allah n Suka Duka & Tangis cz maksiat.., misalx nangis cz kalah judi n tangis di sepertiga malam... *smile

    BalasHapus
  17. Lak nangis e mari ndelok film india, high quality gak mas nangis e?

    BalasHapus
  18. tangisan yg indah mmg pd saat kt berdoa..

    thx utk postingannya !

    BalasHapus
  19. Perbedaan antara suka yg satu dgn suka yg lain, begitu juga dgn perbedaan duka yg satu dgn duka yg lain, memang benar2 berbeda. Yang mengalami maupun yg mendengar cerita dari suka dan duka tsb pun pasti terasa berbeda. Trims utk sharingnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama Teh Santi...
      kalau denger tangis nya fayda suka apa duka Teh haha...

      Hapus
  20. Coba dengarkan lagu tak ada beban tanpa pundak.. bagus deh

    BalasHapus
  21. namanya hidup pasti ada suka dukanya. Tapi kadang manusia terlalu gampang galau. Cm ditolak cewek aja, nangisnya 7 hr 7 mlm #eh emang ada ya yg kek gt? hihihi :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aq kadang juga galau kok mbak hahaha...
      #kenapa contoh nya ditolak cewek sekali2 cowok yang nolak kenapa hihi

      Hapus
  22. tapi klau qu banyak sedihnya mas. jarang senyum.. hidupku banyak cobak an.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari teman yang bisa diajak ngobrol dan memberi arahan yang baik mas.. In syaa Alloh cukup membantu

      Hapus
  23. Suka dan duka adalah tamu VIP yang selalu hadir di rumah.Datang tak diundang,pulang tak diantar. Kita harus menyambut mereka dengan cara yang istimewa pula.
    Jika yang datang adalah duka maka kita tempatkan pada kursi bermerk Sabar.Manakala yang datang adalah tamu VIP berupa suka maka kursi merk syukur yang kita siapkan.
    Dengan cara itu maka hidup kita tak akan terombang-ambing.
    Terima kasih pencerahannya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih tambahannya Dhe... mugi2 saget Syukur lan sabar

      *Salim*

      Hapus
  24. saya setuju bila tangisan itu hadir karena kebahagiaan dan juga karena kerinduan kita pada Sang Khaliq....

    BalasHapus
  25. Dooh, kalimat2 terakhir tuh jleb banget :(

    BalasHapus
  26. Semoga bayar uang sewa kali ini tidak membaut kami menambah tetesan air mata yang lebih dari yang kemarin Kang. He,,, he,,, he,,,

    Namanya juga ngontrak.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau ga ngotrak berarti kos ya om hehe...

      salim

      Hapus
  27. Saya rasa tidak ada rasa bahagia yang maksimal seperti berada dalam surga ketika kita mampu melelehkan air mata penuh cinta ketika bermunajad dalam sholat. Bukan hanya ketika sujud saja, tapi sejak awal melafatkan Allohu Akbar yang di setiap bacaan berikutnya mendatangkan kerinduan dan kecintaan yang mendalam. Inilah tangis bahagia yang bisa membuat saya menangis ketika sulit melakukannya lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhannallah.. Makasih om atas nasihatnya

      Salim

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer