~*~ Dudung Dudung, Celotehnya ~*~
Ketika
seorang karyawan berkerja, maka dia akan dimintai pertanggungjawaban oleh
pimpinannya atas hasil pekerjaan yang telah dicapai. Sesungguhnya hal itu
merupakan amanah yang diberikan oleh atasannya agar dia melaksanakannya.
Seseorang
di pelataran bumi ini ketika memiliki amanah, tentunya juga mempunyai
tanggungjawab atas amanah yang diembannya. Tak terkecuali seorang lelaki yang
telah meminang seorang gadis untuk dijadikan pendamping hidupnya.
Seorang
suami tentunya memiliki amanah atas keberlangsungan kehidupan keluarganya, baik
kepada istrinya maupun anak-anaknya. Suami berkewajiban untuk mendidik istrinya
agar tidak terjatuh karena sandungan kemaksiatan. Misalnya seorang istri tidak
menutup aurat dengan berjilbab saat diluar rumah, ataupun bersolek dihadapan
lelaki lain. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab suami untuk mendidiknya.
Anak-anak
pun demikian meskipun ibu adalah "madrasah" bagi anak-anaknya, namun
bukan berarti seorang ayah tidak punya peran dan tanggungjawab melainkan tetap
ada. Seorang ayah juga berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya baik putra
maupun putri.
Seorang
ayah, engkaulah yang in syaa Allah kelak akan menjadi wali atas pernikahan
putri mu. Oleh karenanya, seorang ayah harus mampu membimbing anak perempuannya
agar tumbuh menjadi anak yang sholehah. Sebagai contoh, kenalkanlah Jilbab dan khimar
sebagai pakaian seorang perempuan jika hendak keluar rumah. Hal ini guna
mengenalkan sedari awal bahwa seorang perempuan ketika diluar rumah wajib
menutup aurat.
Memang
benar ketika masih kecil dan belum baligh tidak terkena beban hukum yang berkonsekuensi
pahala dan dosa. Hanya saja pembiasaan yang baik sesuai aturan Sang Maha
Pencipta untuk meraih cinta-Nya perlu dilatih sejak kecil, agar ketika dia
dewasa nanti sudah paham dan terbiasa.
"Dudung...dudung...."
begitu celotehnya. Aqila Mumtazah, gadis kecil yang genap berumur 2 tahun pada
tanggal 10 Januari 2016 ini sering bercoleteh demikian. Kalau berbicara masih
belum jelas, hanya saja kami selaku orang tua mencoba memahami apa yang
dimaksudkannya.
Setiap
ibunya mau memakai jilbab, maka Aqila sudah merespon dalam benaknya bahwa sang
ibu akan keluar rumah. Oleh karenanya dia pun tidak mau ketinggalan dengan
bercoloteh ,"dudung..dudung.." artinya dia minta untuk dipakaikan
kerudung juga. Hal ini dengan kata lain, diapun ingin diajak pergi keluar
rumah.
Dari
secuil pelajaran yang kami berikan untuk Aqila sedari kecil, semoga menjadi
bekal baginya guna menjalani kehidupan dimasa yang akan datang. Tentunya semoga
juga menjadi bekal bagi kami selaku orang tua untuk meraih keridhoan-Nya.
Ibu adalah madrasah dan ayah adalah kepala sekolahnya :)
BalasHapusBarakallahu fiikum buat keluargamu, le. Semoga kesholehan senantiasa menjadi nadinya.
aamiin, suwun Mak
HapusO I see... dudung is kerudung. Barokallah buat mas dan keluarga :)
BalasHapusi see hehe..
Hapusaamiin terimakasih doanya
Subhanallah kang
BalasHapusAlhamdulillah mas
HapusAlhamdulillah, lama banget nggak bertemu, tahu2 udah punya Aqila Mumtazah yang sholihah, Mas Topic .. Selamat jadi Ayah yang sholeh. Aamiin.
BalasHapuswow ngimpi apa saya ini bisa bertemu dengan om Anang lagi hehe...
Hapusterimakasih om, aamiin doanya